Rabu, 17 Desember 2014

Saya Kecewa Terhadap Pemimpin Saya


-September 2014-

Saya kecewa terhadap pemimpin di kabupaten saya, saya kecewa terhadap pemimpin di provinsi saya.
Saya kecewa, saya tidak tahan lagi dipimpin oleh mereka.
Semuanya pembohong, tak ada bukti dari semua yang pernah mereka ucapkan, mereka tak ayal hanya seorang pembual kelas tinggi yang pandai merangkai kata, yang pandai membuat janji manis tanpa pernah mewujudkannya. Saya sebut mereka : Nyamuk Hutan. Si penghisap darah kelas rendah yang berasal dari hutan yang suram.
Saya kecewa terhadap pemimpin di kabupaten saya, saya kecewa terhadap pemimpin di provinsi saya.
Perkenalkan, saya seorang mahasiswi sebuah universitas negeri satu-satunya di Provinsi saya. Saya tinggal sekitar 130 km dari tempat saya kuliah, lebih dekat jika dibanding dengan jarak dari Jakarta ke Bandung yang sekitar 147 km. Tapi tahukah?? Waktu tempuhnya tiga kali lipat dari jarak Jakarta ke bandung.
Tidak ada lagi jalan lembut di provinsi saya, mungkin hanya sekitar 10% jalan yang mulus di provinsi saya. Karena sudah ada buktinya dan sudah terkenal kasusnya di seluruh Indonesia, yang mereka perhalus adalah kantong mereka, tak pernah sekalipun mereka memikirkan rakyat seperti saya dan lainnya.
Jalan provinsi tak pantas disebut ‘jalan provinsi’, karena lebih pantas disebut dengan kubangan kerbau yang becek dimusim penghujan dan kering bergerigi seperti sawah kering ketika musim kemarau. Sempat diiming-imingi sebuah perubahan besar, yaitu perbaikan jalan provinsi itu dengan beton. Tapi, dari empat tahun yang lalu sampai sekarang, belum rampung. Apa itu?? Pembual yang sangat hebat sekali mereka.
Jalan Kabupaten tak pantas disebut ‘jalan kabupaten’, karena lebih pantas disebut dengan sawah yang siap ditanami padi saat musim hujan dan jalan penuh debu, kerikil dan lubang seperti kolam ikan yang tak ada air saat musim kemarau. Apa itu namanya?? Nyamuk hutan yang ganas.
Tak cukup sampai disitu, jalan-jalan di kabupaten saya sering dilalui berpuluh-puluh truk yang super besar dengan segala bentuk usaha pemiliknya, tapi lebih tak menyangka adalah salah seorang pemilik truk-truk besar itu dengan cirinya yaitu tulisan ‘JB’ berwarna hijau di kaca truknya adalah milik pemimpin di kabupaten saya. Dia berbisnis di daerah tempat tinggal saya, yang jaraknya 130 km ke ibukota provinsi atau sekitar 90 km ke ibukota kabupaten saya. Tega sekali dia, memang, tak jarang pula jalannya diperbaiki, tapi buat apa? Toh, truk-truknya lalu lalang dengan manis dan jalan langsung rusak lagi. Sepertinya percuma Bung!!
Saya ceritakan pengalaman saya : Saya berkunjung ke kecamatan tetangga di daerah saya, apa yang dirasakan? Perut saya bergoyang, tubuh saya terus bergoncang, sampai jalan pulang, saya terkena macet. Kenapa? Dua truk besar yang mengangkut pasir dan batu bara tidak bisa jalan lagi setelah stak dan tejebak di jalan provinsi yang berubah menjadi kubangan kerbau dan sawah yang siap untuk ditanam. Mengenaskan…. Hampir saja saya bermalam di jalan.
Pengalaman kedua saya : Ceritanya hampir sama, dua truk besar terjebak di sebuah tanjakan maut di kecamatan tetangga jauh saya, jalan itu tak pantas disebut jalan kabupaten, karena lebih pantas disebut jalan lumpur. Letaknya di pinggir jurang ditambah jalan becek, saat itu saya benar-benar pasrah. Saya ikhlas kalau memang saya harus masuk ke dalam jurang.
Cobalah semuanya sadar!! Kenapa hanya kekuasaan dan materi yang dijadikan alasan untuk menjadi pemimpin. Kenapa tak sedikitpun memikirkan rakyat, memikirkan segala sarana dan prasarana di daerah yang dipimpin. Kenapa hanya kantong yang kau tebalkan? Kenapa tak jalan yang kau tebalkan supaya mulus??
Dan tahukah wahai nyamuk hutan?? Saya sekarang sedang menangis tersedu-sedu, besok jam 9 sampai jam 11 saya sudah harus ada di kampus untuk melakukan bimbingan dengan dosen. Saya rasa itu sebuah kabar yang sangat dadakan. Jarak yang hanya 130 km harus ditempuh dengan waktu 5 jam dan ditambah dengan kendaraan umum yang nyaman sangat minim. Apa yang harus saya lakukan sekarang??? Saya kecewa terhadap pemimpin saya. Saya kecewa terhadap pemimpin saya. Saya kecewa terhadap pemimpin saya..!!!